Saat ini aku menulis tanda ingatanku kepada Yang Maha Mencipta dan Baginda Rasul S.A.W

Bila melihat awan, langit, bumi, lautan mengingatkan aku kepada betapa besarnya Sang Pencipta. Terasa kerdil sekali diri ini bila hendak berdepan dengan Mu. Saat ini juga membuatkan aku menangisi segala kesilapanku yang lalu dan belum mampu aku tinggalkan. Aku mencari sebutir permata untuk ku jadikan cahaya pada jalanku yang gelap ini. Sesungguhnya ujian Allah kepada hambanya terlalu besar dan cukup mengajarku tentang erti kesabaran dan berusaha menjadi lebih baik daripada semalam walaupun ianya terlalu sukar dan memeritkan...

Sunday, July 10, 2011

BERBICARA TENTANG PENYUCIAN HATI

Dua jenis penyucian:

Pertama zahir, ditentukan oleh peraturan agama dan dilakukan dengan membasuh tubuh badan dengan air yang bersih.

Keduanya ialah penyucian batin, diperolehi dengan menyedari kekotoran di dalam diri, menyedari dosanya dan bertaubat dengan ikhlas. Penyucian batin memerlukan perjalanan kerohanian dan dibimbing oleh guru kerohanian.

Menurut hukum dan peraturan agama, seseorang menjadi tidak suci dan wuduk menjadi batal jika keluar sesuatu dari rongga badan. Ini perlu diperbaharui dengan wuduk. Dalam hal keluar mani dan darah haid mandi wajib diperlukan. Dalam hal lain, bahagian tubuh yang terdedah – tangan, lengan, muka dan kaki – mesti dibasuh. Mengenai pembaharuan wuduk Nabi s.a.w bersabda, “Pada setiap pembaharuan wuduk Allah perbaharui kepercayaan hamba-Nya yang cahaya iman digilap dan memancar dengan lebih bercahaya”. Dan, “Mengulangi bersuci dengan wuduk adalah cahaya di atas cahaya”.

Kesucian batin juga boleh hilang, mungkin lebih kerap daripada kesucian zahir, dengan sifat buruk, buruk perangai, perbuatan dan sifat yang merosakkan seperti sombong, takabur, menipu, mengumpat, fitnah, dengki dan marah. Perbuatan secara sedar dan tidak sedar memberi kesan kepada roh: mulut yang memakan makanan haram, bibir yang berdusta, telinga yang mendengar umpatan dan fitnah, tangan yang memukul, kaki yang membawa kepada kejahatan. Zina, yang juga satu dosa, bukan sahaja dilakukan di atas katil. Nabi s.a.w bersabda, “Mata juga berzina”.

Bila kesucian batin ditanamkan demikian dan wuduk kerohanian batal, membaharui wuduk demikian adalah dengan taubat yang ikhlas, yang dilakukan dengan menyedari kesalahan sendiri, dengan penyesalan yang mendalam disertai oleh tangisan (yang menjadi air yang membasuh kekotoran jiwa), dengan berazam tidak akan mengulangi kesalahan tersebut, berhasrat meninggalkan semua kesalahan, dengan memohon keampunan Allah, dan dengan berdoa agar Dia mencegahnya daripada melakukan dosa lagi.

Sembahyang adalah menghadap Tuhan. Berwuduk, berada di dalam keadaan suci, menjadi syarat untuk bersembahyang. Orang arif tahu penyucian zahir sahaja tidak memadai, kerana Allah melihat jauh ke dalam lubuk hati, yang perlu diberi wuduk dengan cara bertaubat. Firman Allah:
“Inilah apa yang dijanjikan untuk kamu, untuk tiap-tiap orang yang bertaubat, yang menjaga (batas-batas)”. (Surah Qaaf, ayat 32).

Penyucian tubuh dan wuduk zahir terikat dengan masa kerana tidur membatalkan wuduk. Penyucian ini terikat dengan siang dan malam bagi kehidupan di dalam dunia. Penyucian alam batin, wuduk bagi diri yang tidak kelihatan, tidak ditentukan oleh masa. Ia untuk seluruh kehidupan – bukan sahaja kehidupan sementara di dunia tetapi juga kehidupan abadi di akhirat.

awak ni terlalu beremosi?!!!

Emosi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa


Berbagai macam ekspresi dari emosi manusia
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.[1].
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'.[3] Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati.[3] Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah.[3] Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.[3]
Daftar isi [sembunyikan]
1 Aspek emosi
1.1 Biologi emosi
1.2 Intensitas
1.3 Frekuesi dan durasi
1.4 Rasionalitas dan emosi
1.5 Fungsi emosi
2 Klasifikasi Emosi
3 Sumber-sumber emosi dan suasana hati
3.1 Kepribadian
3.2 Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
3.3 Cuaca
3.4 Stres
3.5 Aktivitas sosial
3.6 Tidur
3.7 Olahraga
3.8 Usia
3.9 Gender
4 Batasan eksternal pada emosi
5 Kerja emosional
6 Referensi
[sunting]Aspek emosi



Charles Darwin, pengarang buku ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:[4]
[sunting]Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak[4] Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif.[4] Sistem limbik orang tidaklah sama.[4] Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.[4]
Aiv Via (Moderator)**
[sunting]Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama.[4] Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.[4]
[sunting]Frekuesi dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.[4]
[sunting]Rasionalitas dan emosi
Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.[4]Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.[4]
[sunting]Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah.[4] Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. manusia lain.[4]
[sunting]Klasifikasi Emosi

Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif[5]. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya.[5] Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional[6].
[sunting]Sumber-sumber emosi dan suasana hati

[sunting]Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun.[4] Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi[7].
[sunting]Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam suasana hati terbaik di akhir minggu.[8]


Tidur adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati
[sunting]Cuaca
Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati.[4] Seorang ahli menyimpulkan, "Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada, data ini menunjukkan bahwa orang-orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah atau sebaliknya.[4]
[sunting]Stres
Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.[9]
[sunting]Aktivitas sosial
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik.[10] Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh.[4] Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.[4]


Olahraga adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati
[sunting]Tidur
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati.[4] Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan.[11] Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.[12]
[sunting]Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.[4]
[sunting]Usia
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.[4]
[sunting]Gender
Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar dibandingkan pria.[13] Mereka megalami emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan.[13] Tidak seperti pria, wanita juga menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara lebih baik.[13]
[sunting]Batasan eksternal pada emosi



Gadis di Muyuan County, Jiangxi, Cina. Orang Cina mengalami lebih banyak emosi positif.
Setiap organisasi mendefinisikan batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-emosi yang dapat diterima dan sampai tingkat mana karyawan dapat mengekspresikannya. [4]
Pengaruh-pengaruh organisasional
Pengaruh-pengaruh budaya
Sebagai contoh, di Cina orang menyatakan bahwa mereka mengalami lebih sedikit emosi positif dan negatif dibandingkan orang-orang dalam budaya lainnya, dan apa pun emosi yang mereka alami adalah kurang intensitasnya dibandingkan pada kultur lain. [4]
[sunting]Kerja emosional

Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja.[4] Konsep kerja emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk gembira.[4] Tetapi kerja emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan.[4] Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja.[14] Tantangan sebenanrnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain.[14] Perbedaan ini disebut disonansi emosional.[14] Jika dibiarkan, perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan kebencian akhirnya dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.[14]
[sunting]Referensi

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Emosi
^ a b Frieda, N.H. (Inggris)“Moods, Emotion Episodes and Emotions”, New York: Guilford Press, 1993, hal. 381-403.
^ Frijda, (Inggris)Moods, Emotion Episodes and Emotions," hal. 381.
^ a b c d Ekman, P. (Inggris)“The Nature of Emotion”, Oxford, UK: Oxford University Press, 1994.
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat. Hal.311-315
^ a b Watson, D. (Inggris)”Development and Validation of Brief Measures of Positive and Negative Effect", Jurnal Kepribadian dan Priskologi Sosial, 1988, hal. 1063-1070
^ Ben-Ze'ev, A. The Subtlety of Emotions, Cambridge: MIT Press, 2000, hal. 94
^ Larsen, R. J. (Inggris)"Affect Intensity as an Individual Difference Characteristic: A Review," Journal of Research in Personality 21, 1987, hal. 1-39
^ Watson, D. Mood and Temperament, New York: Guilford Publications, 2000, hal. 1-10
^ Fuller, J. A. "A Lengthy Look at the Daily Grind," Journal of Applied Psychology 88, no. 6, Desember 2003, hal. 1019-1033
^ Isen, A. M. (Inggris)"Positive Affect as a Source of Human Strength," The Psychology of Human Strenght, Washington DC: American Psychological Association, 2003, hal. 179-195
^ Lavidor, M. (Inggris)"How Sleep is Related to Fatigue," British Journal of Health Psychology 8, 2003, hal. 95-105.
^ Miller, E. K. (Inggris)"An Integrative Theory of Prefrontal Cortex Function," Annual Review of Neuroscience, 24, 2001, hal. 167-202.
^ a b c Deaux, K. (Inggris)"Sex Differences," Annual Review of Psychology, vol. 26, Palo Alto: Annual Review, 1985, hal. 48-82
^ a b c d Ekman, p. (Inggris)"Smiles When Lying," Basic and Applied Studies of Spontaneous Expression, London: Oxford University Press, 1997, hal 201-216
Kategori: Emosi | Psikologi